PANTI ASUHAN BINA SIWI
Komplek Balaidesa
Sendangsari Pajangan Bantul Yogyakarta 55751
Panti
ini terletak di Komplek Balai desa Sendangsari Pajangan Bantul Yogyakarta. Berdirinya
panti asuhan bina siwi pada tahun 1989 dan awalnya pendidikan, tahun 1993 SLB
belum punya guru pembimbing, tahun 2000 sudah bekerja dengan pemerintah desa.
Pada tahun 2009 memiliki pengelolaan yang berbeda dari sebelumnya, maka
kretivitas bisa di operasikan dengan cara memeberikan bahasa lisan dan isyarat.
Dengan kesabaran dalam membimbing, pembimbing berhasil memberi kecakapan anak
dalam menanggapi data yang diberikan.
Anak-anak
bina siwi berlatar belakang dari keluarga yang tidak mampu.Perjanjian dengan
orang tua berbeda-beda, penanganannya melibatkan pendamping dan kesulitan yang
di alami.
Permasalahan
sosial dipanti asuhan ini terutama yang berhubungan dengan anak (bahwa si anak
tidak bisa menerima kenyataan dirinya), namun si anak tersebut diberi bimbingan
agar si anak dapat menerima dirinya, sehingga anak tersebut merasa termotivasi
namun secara keseluruhan sama. Penanganan ABK
sendiri terdiri dari PLB, agama, keterampilan. Lembaga ini bersifat swasta
dalam bakat sendiri masing-masing anak di modifikasi, sehingga bisa diketahui
bakat si anak dengan cara mengelompokkan sesuai bakat yang dimilikinya. Bentuk
pembiayaan sendiri diberikan dana 1tahun 50.000/anak,pada hari raya di berikan
bantuan berupa beras dan dana di peroleh melalui ospek kampus-kampus dengan
cara mengikut sertakan anak-anak panti dalam pentasmenari,menyanyi, dan
lain-lain. Sedangkan pelayanan makan, minum dan lain-lain berdasarkan
sumbangan/donatur. Jumlah pengasuhnya ada 8 orang, jumlah anak 25 orang, dimana
berlatar belakang satu sama lain berbeda-beda.
Panti
asuhan bina siwi berkerjasama dengan pemerintah desa. Penyakit yang diderita
antara lain: tunarungu, wicara, graita(daya fikir kurang), tunadaksa
(keterbatasan gerak motorik).Pembiayaan untuk mencukupi kebutuhan dilakukan
berbagai cara yakni bekerjasama dengan
pihak rumah sakit jika ada yang sakit.
Bentuk
pembelajaran anak yang diterapkan:
1. Mampu
didik: bisa belajar, biasanya usia 14-15 tahun.
2. Mampu
latih: tunagraita, anak yang tidak mengikuti pendidikan secara akademik (iQ
25-50).
3. Mampu
rawat(idiot): hanya bisa di rawat, tidak bisa dilatih/dididik (iQ 0-25).
Kondisi
panti ini satu-satunya yang mengelola
ABK secara mandiri(dikembangkan potensi meskipun keterbatasan). Pengelolaan panti swasta secara pendanaan
masih terbatas, mendapatkan subsidi dari pemerintah desa, upaya yang dilakukan
dalam penambahan dana dilakukan berbagaimacam keterampilan misalnya: pembuatan
telur asin, sovenir, batik, pembuatan kaos.
Kondisi
Dipanti binasiwi ini ada berbagai bentuk penanganan berdasarkan IQ nya:
1. IQ
50-75 mampu didik disekolahkan di SLB.
2. IQ
25-50 mampu latih indesi/bian diri.
3. IQ
0-25 mampu rawat atau idiot tidak disekolahkan misalkan untuk mandi, makan dan
sebagainya masih perlu pendampingan dan komunikasi menggunakan bahasa isyarat.
Jadwal
kegiatan yang sering dilakukan adalah disesuaikan dengan bakat anak, ada juga
jadwal lain yang digerakkan untuk meningkatkan bakat anak.
v Senin:
mencatat, menulis, berhitung.
v Rabu:
kesenian.
v Jum’at:
agama.
Pengurus:
·
Kepala panti: Ibu Mugiati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar